Respon Muhammadiyah Gempa Cianjur

respon muhammadiyah gempa cianjur

Bagikan sekarang

Muhammadiyah menggelar jumpa pers /door stop afiliasi “14 hari respon Muhammadiyah gempa cianjur“ yang dilaksanakan secara hybrid langsung dari Cianjur, Jawa Barat pada Senin, (5/12/2022).


Pendampingan dari Muhammadiyah Aisyiyah bagi warga terdampak gempa Cianjur Jawa Barat sangat dirasakan manfaatnya oleh warga Cianjur. 14 hari respon Muhammadiyah untuk warga terdampak gempa di Cianjur Jawa Barat, Ketua MDMC Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Budi Setiawan menyebutkan bahwa selama 14 hari kedatangan Muhammadiyah di Cianjur, tercatat 670 relawan dari berbagai daerah yang sudah datang membantu.


“Saat ini ada 457 relawan yang masih di Cianjur, kami menggunakan prinsip standar internasional bahwa seorang relawan jangan tinggal lebih dari dua minggu, satu minggu itu harus kita putar,” ujar Budi.

Budi menyebutkan bahwa saat mendengar situasi bencana, MDMC pusat langsung melakukan kontak dengan ketua MDMC Jawa Barat dan MDMC Bogor untuk mengambil respon secepatnya.


“Pada malam itu alhamdulillah tim kesehatan rumah sakit Muhammadiyah di Jakarta langsung memberangkatkan timnya ke Cianjur, perjalanan malam itu cukup padat karena banyak jalur terkena longsor sehingga kami harus mencari jalur alternatif, tetapi alhamdulillah selasa pagi tim sudah tiba di lokasi dan langsung melakukan koordinasi,” terang Budi.


Lanjut Budi , MDMC dalam melakukan berbagai kerja tanggap bencana selalu berkordinasi dengan pihak terkait seperti BNPB, Pemerintah Daerah, dan Dinas Kesehatan. Kemudian dari asesmen yang dilakukan, MDMC mengambil lima titik untuk pelayanan.


“Dari 12 atau 14 kecamatan yang terdampak, Ciender, Sukamulya, Ciherang, Rimbangan Sari, dan Cariuk, kami pilih, setelah kita lihat daerah itu belum ada lembaga yang masuk sehingga kami pendampingan di lokasi itu,” ucap Budi.


Di Cianjur, MDMC melakukan berbagai upaya untuk membantu warga terdampak maupun para pihak yang bertugas. Layanan seperti logistik, kesehatan, pendidikan darurat, psikososial diberikan di lokasi.


“Titik layanan sangat membutuhkan banyak hal, bagi pengungsi yang di lokasi tenda darurat, berdasarkan ketentuan kami tidak boleh lebih dari seminggu sehingga kami mengusahakan tenda keluarga, itu sangat penting dan kami sangat menghargai privasi.”


Budi menyampaikan bahwa dalam masa 1 minggu, 300 tenda daruat telah didirikan untuk per keluarga dengan ukuran 3×4 meter, termasuk juga pembuatan tenda darurat untuk musholla


“Jangan sampai orang yang tertimpa bencana masih mendapatkan layanan yang kurang baik,” tambah Budi.

Terkait layanan psikososial, Budi menyebut bahwa MDMC bekerjasama dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah di berbagai daerah terutama yang memiliki progam studi psikologi.

“Tim perguruan tinggi dari berbagai daerah datang untuk berkoordinasi dan memberikan pelayanan kepada warga.” ujarnya.

Selain itu, Budi menyebut MDMC juga menggerakkan layanan dapur umum mobile atau food truck untuk membantu Baznas, TNI/Polri, maupun relawan di lokasi evakuasi di daerah puncak. Di mana menurutnya bantuan ini sangat diapresiasi oleh banyak pihak. Hal lainnya disampaikan Budi bahwa MDMC juga melakukan pendampingan bagi 700 warga lapas yang juga terdampak bencana. Ia menyampaikan bahwa bangunan lapas yang rubuh menyebabkan harus didirikannya tenda darurat untuk penghuni lapas. MDMC dapat berkomunikasi dengan baik dengan pihak lapas maupun warga binaan dan menyediakan obat-obatan, vitamin, serta alat ibadah sesuai permintaan warga binaan.

Saat ini MDMC disebut Budi mengupayakan pembangunan tenda darurat keluarga yang lebih banyak lagi yang kemudian dalam dua hingga tiga bulan ke depan akan mendirikan hunian sementara yang bisa dihuni dalam jangka waktu dua hingga tiga tahun. Selain itu MDMC juga mendapatkan pesan dari Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, yakni Ibu Siti Noordjannah Djohantini untuk memberikan perhatian bagi anak-anak terutama balita yang rentan terkena penyakit. Budi menyebut pihaknya akan melakukan pendataan untuk dapat menempatkan balita dan ibunya di lokasi yang lebih baik. Selain itu juga memberikan pendampingan psikososial untuk mendukung para ibu tetap memberikan ASI bagi para bayinya karena asupan ASI mampu menjaga daya tahan tubuh anak-anak dengan baik.

Lazismu Umbulharjo memiliki berbagai program dan tengah dilaksanakan yaitu Beasiswa Orang Tua Asuh, Pemberdayaan UMKM, Siaga Bencana, Peduli Guru, Rumah SMART(barkas), dan masih banyak lagi.

Mari kunjungi katalog Program kami di Laman ini

Konsultasi Zakat Anda?

Kami siap melayani konsultasi ZIS, baik perorangan maupun perusahaan.

More To Explore