
Pada Sabtu, 27 September 2025 Lazismu Umbulharjo melaksanakan Pengajian dan Tasharuf Akbar dengan tema Penguatan Serta Peningkatan Akidah dan Akhlak. Acara ini diselenggarakan di Masjid Darul Husna Warungboto dan dihadiri oleh para mustahiq binaan Lazismu Umbulharjo kurang lebih 40 orang. Bagi para mustahik yang berhalangan hadir maka diwakilkan oleh anggota keluarganya.
Pengajian seperti ini merupakan pengajian sekaligus tasyaruf yang dilakukan secara rutin setiap tiga bulan sekali. Hal ini menjadi langkah konkrit dan komitmen Lazismu Umbulharjo dalam pembinaan spiritual para mustahiq terutama terakit dengan akhlak. Lazismu sebagai lembaga filantropi Islam tidak hanya memberikan bantuan berupa uang tunai dan sembako namun juga pembinaan ajaran ke-Islaman.

Pengajian dimulai sore hari sekitar pukul 15.30 sampai pukul 17.30 dan acara berjalan dengan lancar tertib. Para mustahik tampak begitu gembira, senyum ramahnya tidak bisa ditutupi. Acara diawali dengan pembukaan dan bacaan tadarus surat Al-Ikhlas beserta artinya. Surat ini sangat pas dibacaa karena sesuai dengan tema pengajian yaitu penguatan aqidah. Seperti kita ketahui bahwa surat yang menegaskan tentang tauhid yaitu surat Al-Ikhlas. Lalu acara berlanjut ke sambutan-sambutan. Pertama sambutan disampaikan oleh Kepala Lazismu Umbulharjo, Bapak Abdul Rosyid.S.Pd. pada intinya beliau menyampaiakan bahwa penanaman akidah dan akhlak untuk abad ini sangatlah penting. Sebagaimana kita ketahui saat ini bahwa adanya degradasi moral dan lunturnya nilai tauhid membuat hidup manusia menjadi kacau dan jauh dari agama. Menurut Bapak Rosyid setidaknya jika belum bisa membiasakan diri ibadah lima waktu maka paling tidak akhlaknya terselamatkan. Mengubah kebiasaan orang yang tidak baik menjadi baik merupakan dakwah yang berat dan butuh proses Panjang. Bapak Rosyid juga menyampaikan bahwa saat ini orang dengan mudahnya mengubah iman dengan iming-iming sembako. Bagi orang yang imannya tidak kuat maka akan tergoda oleh janji-janji manis para misionaris. Pernyataan Bapak Rosyid diperkuat dengan data penelitian dari Prof. Waharjani (Dosen UAD) bahwa beliau menemukan fakta di daerah Gunungkidul ada praktek Kristeniasi dengan iming-iming sembako, sarimi, dan uang tunai. Maka penanaman akhlak ini menjadi sangat penting terutama bagi masyarakat pinggiran kota.

Selanjutnya sambutan ke dua disampaiakan oleh perwakilan PCM Umbulharjo Bapak Suryawan, beliau menyampaikan bahwa mustahiq harus naik level menjadi muzakki. Jangan terus-terusan bergantung pada bantuan dan jangan berputus asa dalam bekerja. Sebagai seorang muslim harus semangat dalam bekerja dan tidak bermalas-malasan. Islam menjadi agama yang rahmat dan mementingkan kemanusiaan. Muhammadiyah sebagai gerakan sosial keagamaan juga membawa spirit kemanusiaan dimana lewat badan aum seperti Lazismu memberantas kemiskinan.
Selanjutnya memasuki acara inti yaitu tausiyah mengenai penanaman nilai tauhid dan perbaikan karakter seorang Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Imaduddin.

Acara berlangsung dengan kidmat dan antusias. Para jamaah menyimak pemaparan Ustadz Imaduddin dengan serius, tampak pula beberapa jamaah mencatat materi yang disampaiakan. Ustadz Imaduddin menjelaskan bahwa seorang muslim harus berpegang teguh pada agama Allah. Segala cobaan hidup harus dihadapi dengan ikhlas, bekerja keras, dan sabar. Saat ini banyak orang ingin mendapatkan kebahagiaan secara instan, namun perlu diketahui bahwa sesuatau yang instan tidak akan bertahan lama. Maka sebagai seorang muslim wajib memiliki pegangan hidup yang kuat serta menyandarkan semua urusan duniawi pada Allah. Bahasa yang digunakan Ustadz Imaddudin cukup mudah dipahami oleh para jamaah, penyampaian yang ringan dan humoris menambah cair suasana dalam majelis tersebut.
Setelah acara tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Imaduddin selesai maka dilanjut dengan doa bersama-sama. Terakhir acara ditutup oleh pembawa acara dan para jamaah diarahkan untuk mengantri sembako dan uang tunai. Acara seperti ini rutin dilakukan tiga bulan sekali mudah-mudahan kedepannya dapat berkembang lebih baik lagi dalam pelayanan umat.

