Assalamualaikum Sahabat! Ibu Nurul Azizah memiliki suami yang biasa dipanggil Pak Andri, beliau adalah tukang bersih-bersih masjid sekaligus penjual buah pisang, dan mereka dikaruniai seorang putra yang bernama Gesang berumur 9 tahun. Ibu Nurul kesehariannya adalah seorang ibu rumah tangga dan membantu jualan buah pisang. Saat ini beliau sedang sakit mengidap Toksoplasmosis Cerebri.
Toksoplasma Cerebral salah satu virus yang disebabkan dari virus TORCH. Toksoplsma adalah sebutan dari parasit yang memiliki nama lengkap Toxoplasma gondii yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan penyakit infeksi. Organ-organ yang dapat diserang oleh parasit ini meliputi otak, otot, jantung, dan gangguan pada kehamilan. Parasit toksoplasma gondii merupakan parasit yang paling sering menyebabkan penyakit di seluruh dunia. Tanpa terkecuali, semua orang dapat terinfeksi toksoplasma. Terlebih parasit yang satu ini kerap dibawa oleh hewan-hewan piaraan seperti kucing, namun dapat ditemukan juga pada burung dan mencit. Pada kondisi awal waktu itu di akhir tahun 2022 saat menjalani aktivitas seperti biasa, Ibu Nurul tiba-tiba mengeluhkan rasa nyeri di kepala bebarengan dengan rasa pusing serta lemas. Dengan kondisi tersebut membuat Pak Andri selaku suami langsung meninggalkan aktivitasnya untuk melihat langsung kondisi Ibu Nurul yang berada dirumah. Semenjak rasa sakit itu timbul, Ibu Nurul terus mengeluhkan sulit untuk makan, dan untuk berkomunikasi pun terkadang nyambung terkadang tidak.
Sebelum kondisi kian memburuk, Pak Andri bergegas untuk membawa Ibu Nurul untuk periksa ke RSUP Sardjito Yogyakarta. Setelah mendapat pemeriksaan intens didapat hasil pemeriksaan yaitu di diagnosis Toksoplasmosis Cerebri. Saat dalam perawatan di rumah sakit kondisi Ibu Nurul masih belum muncul kondisi baik, kelumpuhan total akhirnya menyerang. Dan untuk makan hingga buang air harus memakai alat bantu, serta rutin untuk diganti. Ibu Nurul mendapat rawat inap di rumah sakit sebanyak 2x dalam 2 bulan, dan diperbolehkan pulang dengan syarat rawat jalan hingga saat ini. Tentu ini perawatan sangat mahal yang harus dipenuhi bagi Pak Andri.
Pak Andri, Ibu Nurul serta anak tinggal di sebuah kontrakan yang berada di desa. Dengan pekerjaannya sebagai tukang bersih-bersih masjid di pagi, sore, dan berkeliling menjajakan buah pisang, maka Pak Andri sering tidak ada dirumah. Ibu Nurul sebagai ibu rumah tangga merawat anak dan membantu Pak Andri kala sebelum berangkat berjualan. Namun saat ini Pak Andri pun harus rela sering meninggalkan pekerjaannya untuk menemani Ibu Nurul dan merawat anaknya sendiri. Waktu luang yang bisa untuk istirahat, Pak Andri memilih untuk melanjutkan pekerjaannya demi istri dan anak. Dari pekerjaan tersebut akan sangat kurang untuk biaya hidup sehari-hari. Dan pada akhirnya penghasilan dan tabungan kian menipis hingga habis untuk biaya perawatan istrinya. Karena saat ini Ibu Nurul masih menjalani rawat jalan dan harus mengkonsumsi obat tertentu yang sudah diresepkan dari rumah sakit, juga peralatan pendukung lainnya.
Ibu Nurul mengalami kelumpuhan total hingga tidak bisa bergerak, sedangkan untuk makan menggunakan selang NGT, serta untuk buang air kecil menggunakan selang catater dan harus diganti secara berkala. Rasa sakit pun sangat kerasa dengan penggunaan selang catater tersebut, dan terkadang diganti dengan penggunaan pampers.
Biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan Ibu Nurul adalah 24 juta. Pemeriksaan spesialis saraf membutuhkan biaya setidaknya 12,5 juta rupiah di luar biaya inap, biaya obat juga perlengkapan medis, dan kebutuhan lainnya seperti transportasi.
Ibu Nurul sangat membutuhkan bantuan semua orang agar bisa melakukan perawatan medis untuk keberlangsungan hidup Ibu Nurul. Pak Andri beserta keluarga sudah berjuang mengumpulkan dari sekitar, dan saat ini dana sudah habis terpakai untuk pengobatan sejauh ini. Sedangkan biaya pengobatan Ibu Nurul membutuhkan jutaan rupiah.
Semoga lewat tangan para orang baik dan Ibu Nurul bisa mendapatkan kesempatan untuk sembuh seperti sedia kala, menjadi ibu rumah tangga untuk keluarganya dan Pak Andri dapat melanjutkan pekerjaannya sebagai tukang bersih-bersih masjid juga berkeliling berjualan buah pisang. Aamiin